RESTORASI MEIJI

Restorasi Meiji adalah sebuah perubahan besar yang terjadi di Jepang untuk mengejar ketertinggalnya menuju era modern. Para pemimpin Restorasi Meiji bertindak atas nama pemulihan kekuasaan kaisar untuk memperkuat Jepang terhadap ancaman kekuatan kolonial. Dengan visi ini, Meiji mengutus beberapa pejabatnya ke Amerika Serikat dan Eropa (Misi Iwakura). Tugas pokoknya adalah mempelajari seluk-beluk kemajuan Barat serta ideologi yang mendasari kemajuan itu.

Berikut ini adalah beberapa bidang garapan Tenno Meiji yang tercakup dalam gerakan pembaruan:

1. Bidang Perindustrian. Jepang membangun indistri-industri, seperti pabrik galangan kapal, pabrik senjata, pabrik peleburan besi, pabrik pemintalan, dll. Selain itu sistem jaringan kereta api dan komunikasi juga dikembangkan. Hasil-hasil produksi dijual ke pasar internasional dengan harga lebih murah dibandingkan dengan harga di dalam negeri (Kebijakan Dumping).
2. Bidang Perdagangan. Jepang mengembangkan pelabuhan-pelabuhannya menjadi pelabuhan modern, demikian juga dengan kapal-kapalnya. Kegiatan perdagangan mengalami kemajuan yang pesat dengan dukungan pendirian bank-bank yang memungkinkan orang meminjam uang untuk investasi.
3. Bidang Militer. Jepang gencar membangun angkatan perang. Pada tahun 1873, Jepang menerapkan kebijakan wajib militer bagi laki-laki yang berusia 21 tahun untuk jangka waktu 4 tahun dan diikuti dengan 3 tahun berikutnya sebagai tentara cadangan. untuk menunjang hal tersebut, Jepang membeli perlegkapan militer dsari Barat.
4. Bidang Pendidikan. Jepang menerapkan wajib belajar bagi seluruh generasi muda bangsanya. mereka dididik untuk memiliki rasa cinta kepada tanah air, semangat pantang menyerah dan berani mati (bushido), serta hormat dan tunduk terhadap Kaisar. Pemerintah Jepang juga memberikan banyak beasiswa bagi mahasiswa Jepang untuk menimba ilmu di Barat dan mendatangkan konsultan pendidikan dari Barat.
5. Bidang Sosial. Pemerintah Jepang menghapus empat kelas dalam masyarakat pada tahun 1871. Kelas-kelas/golongan tersebut dari yang paling tinggi sampai terendah adalah: orang-orang bijaksana, petani, seniman, dan pedagang. Selain itu, pemerintah juga melarang adat-istiadat yang bersifat feodalis peninggalan masa lampau seperti memperlihatkan dan memakai katana dan kimono sebagai ciri khas kelas samurai yang telah dihapus bersamaan dengan penghapusan sistem kasta (kelas)
6. Bidang Hukum. Sistem hukum dan konstitusi yang diterapkan Jepang mengikuti model dan sistem hukum serta konstitusi Jerman.